Kamis, 12 Maret 2015

Ekonomi Internasional



KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan makalah. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa lainnya dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Samarinda, 03 Maret 2015


Gustav Maruli Tua Aruan











DAFTAR ISI



PERMASALAHAN (CONTOH KASUS) DAN PEMBAHASAN





















BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Seiring banyaknya permintaan pasar di suatu negara terhadap suatu barang ataupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, seringkali suatu negara juga menggantungkan kebutuhan / permintaan pasar kepada negara lain yang dinilai mempunyai sumber daya yang banyak.
Namun terkadang negara tersebut sudah kaya akan sumber daya alam, tetapi masih menerima bahkan menggunakan sumber daya itu dari negara lain dikarenakan kualitas dari negara lain lebih baik dan harga yang relatif lebih murah.
Suatu negara yang menerima hasil sumber daya dari negara lain disebut impor, sedangkan suatu negara yang mengirim hasil sumber daya ke negara lain disebut ekspor. Ekspor dan impor merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat disuatu negara.

B.       RUMUSAN MASALAH

1.    Menjelaskan pengertian dari Ekspor dan Impor
2.    Menjelaskan kegiatan dan Masalah apa saja yang ada dalam kegiatan ekspor dan impor
3.    Membahas permasalahan kebutuhan suatu negara
4.    Membahas bagaimana cara negara tersebut memenuhi kebutuhannya

























PENGERTIAN/DEFENISI EKSPOR DAN IMPOR SERTA KEGIATANNYA
Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut ekspor, sedangkan kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor, kegiatan demikian itu akan menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri.
Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat. Kegiatan ekspor impor sudah menjadi agenda wajib dalam perdagangan setiap Negara.

A. Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia
Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.
·         Hasil Pertanian
Contoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan cokelat.
·         Hasil Hutan
Contoh kayu dan rotan. Ekspor  kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.
·         Hasil Perikanan
Hasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil dari laut. produk ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng.
·         Hasil Pertambangan
Contoh barang tambang yang di ekspor timah, alumunium, batu bara tembaga dan emas.
·         Hasil Industri
Contoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.
·     Jasa
Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah.

1. Produk ekspor Indonesia
Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.
2. Produk Impor Indonesia
Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan bahan penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.
Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat. produk  impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras, terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu.
Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan adalah minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng industri antara lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.

B. Kegiatan pertukaran barang dan jasa antara Indonesia dan luar negeri
Secara umum pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain dilakukan dalam bentuk kerjasama antar lain:
o   Kerjasama Bilateral
Kerjasama bilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara dalam pertukaran barangdan jasa.
o   Kerjasama regional
Kerjasama regional adalah kerjasama yang dilakukan dua negara atau lebih yang berada dalam satu kawasan atau wilayah tertentu.
o   Kerjasama multilateral
Kerjasama multilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh lebih dua negara yang dilakukan dari seluruh dunia.

C. Manfaat kegiatan ekspor dan impor
1.      Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.      Pendapatan negara akan bertambah karena adanya devisa.
3.      Meningkatkan perekonomian rakyat.
4.      Mendorong berkembangnya kegiatan industri






Tidak selamanya kegiatan perdagangan internasional dapat berjalan sesuai dengan kondisi yang diinginkan, biasanya sering terjadi hambatan atau masalah-masalah yang menjadi faktor penghalang bagi setiap negara yang terlibat didalamnya.Masalah tersebut terbagi dalam dua kelompok utama yaitu masalah internal dan  eksternal. Masalah yang bersifat eksternal meliputi hal-hal yang terjadi di luar perusahaanyang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
Ø  Kepercayaan Antara Eksportir Importir
a.      Memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat, dan jemis usaha
b.      Mencari dan mengunjungi perusahaan di negara lain
c.      Meminta bantuan bank di dalam negeri yang selanjutnya mengadakan kontak dengan bank korespondennya di luar negeri untuk menghubungkan nasabah kedua bank
d.      Membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri
e.      Konsultasi dengan pengusaha dalam bidang yang sama
f.       Melalui perwakilan perdagangan
g.      Iklan .

Ø  Pemasaran
Ø  Sistem Kuota dan Kondisi Hubungan Perdagangan Dengan Negara Lain
Ø  Keterkaitan Dalam Keanggotaan Organisasi Internasional
Ø  Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya Kemudahan-kemudahan

Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yangseharusnya telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan nyata Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaanyang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain:
Ø  Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negri
Ø  Persiapan Teknis
Ø  Pembiayaan
Ø  Kekurang sempurnaan dalam mempersiapkan barang
Ø  Kebijakan dalam pelaksaaan ekspor dan impor






PERMASALAHAN (CONTOH KASUS)

Ikan merupakan makanan favorit di negara Jepang, terutama ikan yang segar karena dinilai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi. Namun hasil ikan laut di Jepang masih kurang untuk memenuhi permintaan konsumen terutama ikan tuna.

Di Indonesia, Bali merupakan salah satu pengahasil Ikan Tuna segar yang proses ekspornya ke negara Jepang berlangsung sangat cepat karena 90 persen proses ekspor menggunakan udara.

Karena negeri sakura yang selama ini menjadi pasar utama ekspor tuna segar dari Indonesia, maka hasil tuna dari Bali 80 persennya di ekspor ke Jepang. Ekspor Tuna segar dari Bali mencapai 16.585 ton pada tahun 2012 dengan perolehan devisa sebesar USD 83,02 juta.

PEMBAHASAN

Jepang memilih Indonesia untuk mengimpor hasil lautnya, terutama ikan tuna. Ikan tuna yang di”favorit”kan oleh warga Jepang berasal dari Bali. Mengapa demikian?, karena proses ekspor dari Bali yang cepat, sehingga ikan tuna tersebut dinilai lebih segar ketika sampai di Jepang.

Seperti yang dilansir diharian merdeka.com :

Merdeka.com - Ikan tuna segar dari Bali ternyata menjadi konsumsi yang laris manis dan digemari di Jepang. Salah satu faktornya, proses ekspor dari Bali yang cepat, sehingga ikan masih dalam kondisi segar.
"Begitu tiba di Jepang, proses lelang hanya makan waktu lima menit dan ludes," kata Sekjen Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) Dwi Agus Siswa Putra di sela pembukaan Musyawarah Nasional ATLI di Denpasar, Kamis (14/11). Menurut Agus, kondisi itu tidak lepas dari dukungan kesiapan teknologi dan infrastruktur. Terutama tersedianya 13 unit pengolahan tuna sebagai salah satu syarat utama kegiatan ekspor.
Dari sisi infrastruktur, pengiriman tuna dari pelabuhan Tanjung Benoa menuju Bandara Ngurah Rai hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Waktu pengiriman semakin lancar dengan adanya tol baru.
Proses ekspor juga lebih cepat dengan banyaknya penerbangan langsung dari Bandara Ngurah Rai ke negara tujuan. Terutama Jepang yang selama ini menjadi pasar utama ekspor tuna segar dari Indonesia.
"Ekspor tuna 90 persen melalui jalur udara," ujar Agus. Ekspor Tuna segar dari Bali mencapai 16.585 ton pada tahun 2012 dengan perolehan devisa sebesar USD 83,02 juta. "Ekspor kita 80 persen ke Jepang," kata Agus.
Indonesia masih punya peluang besar untuk meningkatkan ekspor tuna segar ke negeri Sakura. "Saat ini kita baru bisa memenuhi lima persen saja dari kebutuhan Jepang sebanyak 1.000 ton per harinya," kata Agus.




Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini uang berisikan tentang pengertian ekspor impor dan masalah-masalah yang ada dalam kegiatan eksapor impor, tentunya penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang dimiliki oleh penulis dan serta hubungannya dengan judul makalah ini.

               Penulis banyak berharap pembaca ataupun bapak dosen yang terhormat dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya untuk menuntaskan Tugas Mandiri pada mata kuliah Ekspor dan Impor, juga para pembaca pada umumnya.































DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar